A. Pengertian Pasar Persaingan Sempurna
Farahzaqia
(2011) “persaingan
sempurna adalah struktur pasar yang paling banyak digunakan oleh para ahli
ekonomi sebagai dasar analisis dan perencanaan suatu perekonomian.
Hendar dan Kusnadi
(2005:127) menyatakan bahwa: “struktur pasar persaingan sempurna dianggap
sebagai struktur pasar yang paling ideal, karena mampu mengalokasikan sumber
daya secara optimal.
Dari kedua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
pasar persaingan sempurna merupakan bentuk pasar yang paling sesuai atau tepat
untuk digunakan dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Sebab, dalam pasar
persaingan sempurna terdapat banyak manfaat yang bisa dijadikan sebagai bahan
pertimbangan di dalam membuat suatu analisis perencanaan serta mempunyai
kemampuan dalam mengalokasikan sumber daya secara optimal.
Hendar dan Kusnadi (2005) struktur pasar ini mempunyai
ciri-ciri sebagai berikut:
a.
Terdiri
atas banyak penjual dan pembeli, sehingga seorang penjual hanya mampu
menawarkan barang yang relatif sedikit dibanding dengan barang yang ada di
pasar sehingga baik penjual maupun pembeli tidak dapat mempengaruhi harga,
harga akan ditentukan oleh mekanisme permintaan dan penawaran di pasar.
b.
Barang
yang diperjualbelikan bersifat homogen, artinya barang yang satu dengan barang yang lainnya dapat saling
menyubstitusi secara sempurna.
c.
Masing-masing
penjual mempunyai kebebasan untuk keluar atau masuk ke dalam pasar.
d.
Mobilitas
faktor produksi berjalan secara sempurna, dan
e.
Pembeli
dan penjual mempunyai informasi yang lengkap tentang pasar, struktur harga dan kualitas
barang.
Mirah’s
(2010) Koperasi
Dalam Pasar Persaingan Sempurna. Suatu pasar
disebut bersaing sempurna jika terdapat banyak penjual dan pembeli sehingga
tidak ada satu pun dari mereka dapat mempengaruhi harga yang berlaku; barang
dan jasa yang dijual di pasar adalah homogen; terdapat mobilitas sumber daya
yang sempurna; setiap produsen maupun konsumen mempunyai kebebasan untuk keluar-masuk
pasar; setiap produsen maupun konsumen mempunyai informasi yang sempurna
tentang keadaan pasar meliputi perubahan harga, kuantitas dan kualitas barang
dan informasi lainnya; tidak ada biaya atau manfaat eksternal berhubungan
dengan barang dan jasa yang dijual di pasar.
Anditaasri (2010) dalam struktur pasar
persaingan sempurna, harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (demand) dengan penawaran (supply). Oleh sebab itu, perusahaan
yang bersaing dalam pasar persaingan sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi
masuk dan menjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna,
maka koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya.
Koperasi tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk
anggotanya dikumpul dan dijual melalui koperasi.
Oleh
karena itu, persaingan “harga” tidak cocok diterapkan oleh para pelaku bisnis
termasuk koperasi di pasar bersaing sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan yang
lebih besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal “biaya”. Menurut
konsepsi koperasi, biaya produksi akan dapat diminimumkan berdasarkan skala ekonomi, baik sebagai koperasi
produsen maupun konsumen.
Bila koperasi
ingin memasuki pasar persaingan sempurna, maka koperasi akan bersaing secara
sempurna dengan para pesaingnya di pasar, artinya secara umum koperasi tidak
dapat menentukan harga untuk produk yang dijualnya. Oleh karena itu, di pasar
persaingan sempurna persaingan harga tidak akan cocok untuk masing-masing
penjual (termasuk koperasi), yang memungkinkan adalah persaingan dalam hal
biaya. Semakin efisien seorang penjual akan semakin tinggi tingkat kemampuan
penjual tersebut dalam bersaing.
B. Analisis
Jangka Pendek
Hendar dan Kusnadi
(2005) jangka
pendek adalah jangka waktu yang sedemikian pendeknya sehingga produsen tidak
dapat mengubah input tetapnya. Dalam jangka pendek, ada input tetap dan input
variabel. Sehingga biaya yang diperhitungkan dalam analisis keuntungan
perusahaan, juga terdiri
atas biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang
dalam kapasitas tertentu tidak mengalami perubahan, sedangkan biaya variabel
adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan volume produksi.
Mirah’s (2010)
dalam
jangka waktu yang sangat pendek, kurva penawaran pasar berbentuk garis vertikal
sehingga harga ditentukan oleh permintaan pasar. Dalam jangka panjang, harga
dapat naik, tetap atau turun tergantung pada perubahan permintaan komoditi yang
bersangkutan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jenis pasar persaingan
sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi
produk yang sejenis dan mirip dengan jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya
adalah seperti beras, gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.
Berdasarkan
kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam jangka pendek
koperasi hanya mampu mempertahankan output yang ada dengan cara memperhitungkan
biaya-biaya yang digunakan dalam proses produksi. Selain itu, koperasi juga
harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen, sebab dalam pasar
persaingan sempurna konsumen dengan bebas memilih produsen yang mereka sukai.
Suatu koperasi yang menjual produk kepada anggotanya
dalam struktur pasar yang bersaing secara sempurna, jika ingin berhasil dia
harus menyediakan paling sedikit keunggulan yang sama kepada para anggotanya
dibanding pelayanan yang diberikan oleh para pesaingnya.
Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik
dalam analisis komparatif
koperasi, perlu
adanya tambahan dua (2) asumsi sebagai berikut:
1. Anggota-anggota
potensial suatu koperasi punya jalan
masuk ke pasar, berintegrasi dengan pasar tersebut dan berada dalam kandungan
berbagai rantai tata niaga.
2. Sistem
pasar kompetitif bekerja tanpa masalah kegagalan pasar. Berapapun produk yang
dijual akan laku pada tingkat harga pasar yang berlaku. Sistem pasar bekerja
dengan biaya sama dengan nol.
Anoraga dan
Widiyanti (1992) berdasarkan tambahan asumsi tersebut akan
dianalisis 3 kasus jangka pendek dalam hal hubungannya dengan kemampuan
manajerial dalam mengelola koperasi dibanding dengan para pesaingnya. Karena
harga suatu koperasi dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh kekuatan
permintaan dan
penawaran di pasar, maka
persaingan antar perusahaan
(termasuk koperasi) terutama pada masalah biaya (ditunjukkan pada kurva biaya).
1.
Kasus
Koperasi Dengan Kemampuan yang
Sama
Dalam kompetisi sempurna,suatu koperasi
tidak mempunyai pengaruh dalam mengendalikan harga. Kurva permintaan yang
dihadapi koperasi akan bersifat “elastis sempurna” (horizontal), artinya koperasi dapat menjual produknya
berapapun tanpa mempengaruhi harga jual. Dengan mengikuti peraturan penetapan
harga AC=MR=P=D, maka perbedaan satu-satunya antara koperasi dengan perusahaan
(penjual) nonkoperasi adalah bahwa koperasi dapat menetapkan jumlah yang lebih
banyak pada tingkat harga yang sama. Karena itu dalam jangka pendek,tidak akan
terdapat keunggulan bagi anggota dibanding dengan membeli di pasar bebas.
2.
Kasus
Koperasi Dengan Kemampuan Lebih Rendah
Pada pasar persaingan sempurna, koperasi dengan kemampuan yang lebih
rendah berarti :
a. Kurva
biaya rata-ratanya berada di atas harga jual, atau
b. Biaya
yang dikeluarkan koperasi lebih tinggi daripada biaya pasarnya.
Dalam kondisi seperti ini tidak akan
mampu untuk bersaing kendatipun koperasi dapat beroperasi dengan menderita
kerugian. Sepanjang koperasi masih mampu menutup biaya variabel, koperasi masih
dapat melaksanakan kegiatannya, dengan
harapan dalam waktu panjang koperasi dapat menghapus kerugian tersebut. Tetapi, kondisi ini akan menyulitkan koperasi
karena koperasi harus bersaing dengan perusahaan nonkoperasi yang telah bekerja secara efisien.
Mengingat koperasi tidak dapat menaikkan
harga di atas harga pasar (P1), koperasi itu menghadapi kerugian yang
harus diatasi oleh para anggota atau oleh bantuan dari luar. Kebanyakan
koperasi yang mengalami nasib seperti itu adalah koperasi yang berada pada fase
permulaan, dalam hal ini
boleh jadi manajemen belum berpengalaman atau manajemen yang baik sulit untuk
ditarik.
Dalam jangka pendek koperasi
berkemampuan rendah dapat hidup terus selama menghindari memproduksi dengan
menderita kerugian. Koperasi akan mampu menjual produk yang homogen pada harga
pasar (P1)
sebagaimana perusahaan nonkoperasi menjualnya. Penjualan hanya dapat dilakukan
sampai dengan ouput Q1, lebih dari itu koperasi akan menderita
kerugian.
3.
Kasus
Koperasi Dengan Kemampuan yang
Lebih Tinggi
Suatu koperasi dengan tingkat kompetitif
yang lebih tinggi dapat memproduksi output dengan biaya yang lebih rendah
daripada pesaingnya. Bila koperasi menetapkan harga sesuai dengan prinsip
maksimasi profit, keuntungan
yang dapat diraih oleh koperasi akan lebih besar dibanding dengan perusahaan
pesaingnya karena ia dapat menjual lebih banyak pada tingkat harga yang sama
dengan harga pesaingnya. Tetapi
seperti yang dijelaskan sebelumnya situasi seperti ini sulit untuk distabilkan
dan keunggulan koperasi akan dierosi oleh waktu. Koperasi akan memproduksi
semakin banyak untuk memenuhi permintaan anggota, bila
tingkat produksi telah dicapai,maka koperasi tidak dapat memberikan kepada para
anggotanya suatu keunggulan dari pesaingnya.
Dari ketiga kasus di atas, dapat
disimpulkan bahwa pada pasar persaingan sempurna dalam jangka waktu yang pendek
koperasi tidak akan mempunyai keunggulan komparatif dalam penentuan harga jual
dan hanya mungkin mempunyai keunggulan dalam memberikan manfaat tidak langsung (SHU)
kepada anggotanya, walaupun manfaat itu diterima dalam jangka waktu yang sangat
pendek (sebelum titik break event jangka
pendek tercapai).
C. Analisis
Jangka Panjang
Hendar dan Kusnadi
(2005:138-141) dalam ekonomi mikro, jangka panjang
diartikan sebagai jangka waktu yang cukup panjang, sehingga perusahaan (termasuk koperasi)
dapat mengubah input tetapnya. Jadi,
dalam jangka panjang semua input adalah variabel. Dalam menganalisis penampilan
komparatif koperasi pada pasar persaingan sempurna dalam jangka panjang, akan dibedakan lagi kasus-kasus
kemampuan koperasi yang sama, lebih
rendah atau lebih tinggi daripada pesaingnya.
1.
Kasus
Koperasi Dengan Kemampuan yang
Sama.
Dalam jangka panjang keseimbangan suatu
perusahaan dicapai pada saat LRAC=MC=P=AR. Jadi, di pasar persaingan sempurna, kondisi “equilibrium” jangka panjang dicapai pada saat kondisi ini berlaku
pula pada koperasi yang mempunyai kemampuan sama dengan pesaingnya.
2.
Kasus
Koperasi Dengan Kemampuan Lebih Rendah
Dalam hal koperasi memiliki kemampuan
yang lebih rendah dalam jangka pendek dengan biaya rata-rata yang lebih besar daripada biaya
rata-rata pesaing, maka
koperasi dalam jangka panjang yang mempunyai biaya rata-rata lebih besar
daripada biaya rata-rata pesaing tidak akan berhasil hidup terus. Harga pasar
akan tetap menyinggung kurva biaya rata-rata jangka panjang di titik minimum.
Karena koperasi hanya pemain kecil dalam pasar, maka
dalam jangka panjang pun ia tidak akan mampu mempengaruhi harga. Koperasi tidak
dapat meminta anggotanya suatu harga yang lebih tinggi daripada saingannya.
Dengan biaya (cost) yang lebih
tinggi, koperasi akan menderita kerugian.
3.
Kasus
Koperasi Dengan Kemampuan Tinggi
Suatu koperasi dengan kemampuan
manajerial lebih tinggi dapat menyingkirkan sainganya dalam pengertian ganda :
a. Dapat
menyediakan barang dengan harga lebih rendah, dan
b. Dapat
memberikan keuntungan kepada para anggotanya bila koperasi menjual dengan harga
pasar.
PENUTUP
A. Keimpulan
Suatu
koperasi yang memiliki kemampuan manajerial yang sama dengan para pesaingnya, ia tetap tidak akan mampu menawarkan
pelayanan kepada anggotanya dengan lebih baik daripada pesaingnya. Kemampuan
itu mungkin ada, tetapi
hanya dalam jangka waktu yang sangat pendek dan hal ini tidak ada artinya jika
koperasi mengharapkan eksis dalam jangka panjang. Oleh karena itu, jika koperasi ingin memberikan
keunggulan pelayanan kepada anggotanya, maka
dalam persaingan sempurna koperasi harus mempunyai kemampuan mengadakan inovasi
yang lebih tinggi tidak hanya dalam jangka pendek tetapi juga dalam jangka
panjang. Ini adalah tugas yang sangat berat bagi koperasi dan kebanyakan
koperasi tidak akan sanggup memenuhinya.
Dalam jangka panjang, dapat diharapkan
(dengan asumsi bebas masuk dan keluar dari pasar) keunggulan kompetitif
dapat tercapai dengan introduksi inovasi baru. Tetapi perusahaan
perseorangan dan perusahaan-perusahaan lain yang nonkoperasi akan melakukan hal
yang sama, sehingga koperasi
tidak mempunyai keunggulan khusus.